Show
(Ilustrasi) ini cara mengatasi mata bengkak ketika bangun tidur, simak penjelasannya.
GridKids.id - Kids, beberapa orang sering mengalami mata bengkak ketika bangun tidur. Hal tersebut membuat kurang nyaman dan akan menganggu ketika beraktivitas. Banyak penyebab mata bengkak yang kerap terjadi di pagi hari seperti kualitas tidur kurang. Baca Juga: Mengapa Air Mata Terasa Asin? #AkuBacaAkuTahu Namun tak perlu khawatir karena ada sejumlah cara yang bisa digunakan untuk mengatasi mata bengkak di pagi hari. Cara ini juga sangat mudah dilakukan agar mata bengkak di pagi hari dapat teratasi, Kids. Lantas, bagaimana cara mengatasi mata bengkak di pagi hari? Yuk, kita cari tahu. 1. Memperbaiki Kualitas Tidur Mata kita mungkin jadi bengkak gara-gara kualitas tidur kita yang buruk, misalnya akibat kurang tidur, Kids. Makanya, salah satu cara untuk mengatasi mata bengkak di pagi hari adalah dengan memperbaiki kualitas tidur. Perhatikan pula asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum tidur dan beri jeda beberapa jam setelah makan malam. Ingat pula untuk enggak berolahraga terlalu dekat dengan jam tidur dan hindari bermain gadget di malam hari. Baca Juga: Patut Waspada, Ini Bahaya Tidur dengan Mata Setengah Terbuka 2. Mengatur Posisi Tidur Rupanya posisi tidur yang keliru juga dapat membuat mata menjadi bengkak saat bangun. Kita bisa mencoba menambah tinggi bantal yang digunakan saat tidur, Kids. Atau, kalau hal itu malah menyebabkan sakit leher, cobalah untuk tidur menghadap ke samping. 3. Makan Makanan Kaya Kalium Mengonsumsi makanan tinggi kalium juga dapat membantu kita mengatasi bengkak pada mata saat baru bangun tidur, Kids. Pasalnya, kalium dapat mengikat cairan di dalam tubuh dan mengatasi mata bengkak setelah bangun tidur. Kalium bisa didapatkan pada makanan seperti yogurt, kacang-kacangan, pisang, dan sayuran hijau. Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Ini Manfaat Meletakkan Air Garam di Bawah Tempat Tidur 4. Mengompres Mata Pixabay.com (Ilustrasi) ini cara mengatasi mata bengkak ketika bangun tidur, simak penjelasannya. Cara terakhir yang paling umum adalah dengan mengompres mata yang bengkak. Kita bisa mengompres mata menggunakan handuk yang telah direndam dalam air dingin atau dipakai untuk membalut es batu, lalu diamkan selama kira-kira 10 menit, Kids. Kalau enggak, gunakan kantong teh celup yang mengandung antioksidan dan kafein, 2 zat yang dapat mengurangi peradangan dan menyempitkan pembuluh darah. Penulis: Salsabila Putri Pertiwi
----- Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENTHalodoc, Jakarta - Pernahkah kamu bangun tidur dan merasakan mata mengalami bengkak? Banyak orang yang kerap mengira gangguan tersebut terjadi karena kekurangan tidur. Padahal, terdapat penyebab lainnya kenapa mata kamu mengalami pembengkakan. Salah satunya adalah kalazion yang terjadi karena gangguan pada kelenjar minyak di mata. Kalazion yang menyerang mata ini umumnya hanya menyebabkan pembengkakan ukuran kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, ukuran dari benjolan pada kelopak mata tersebut dapat tumbuh menjadi lebih besar. Selain itu, kelainan ini berbeda dengan bintitan yang sering dianggap sama. Berikut pembahasan mengenai gangguan kalazion yang terjadi pada mata! Baca juga: Sama-Sama Menyerang Mata, Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion Segala Hal yang Harus Diketahui Tentang KalazionKalazion adalah gangguan yang menyebabkan benjolan di kelopak mata atas atau bawah. Hal ini disebabkan oleh peradangan pada kelenjar di kelopak mata. Peradangan tersebut dapat menimbulkan bengkak yang bersifat lunak dan berisi cairan dan dapat membesar. Istilah lain dari kalazion adalah kista meibom, kista tarsal, atau granuloma konjungtiva. Pada kelopak mata setiap orang terdapat kelenjar meibom yang terdiri dari 30-40 kelenjar di bagian atas dan bawah. Kelenjar ini menghasilkan sekresi cairan kental yang keluar melalui lapisan air mata, yang terdiri dari campuran minyak dan lendir. Bagian tersebut berguna untuk melumasi permukaan mata agar tidak mudah kering. Jika terjadi penyempitan pada ujung kelenjar atau pengerasan cairan sebaceous, sumbatan dapat terjadi sehingga tidak dapat mengeluarkan cairan pelumas tersebut. Hal tersebut menyebabkan hambatan yang akhirnya terjadi pembengkakan. Karenanya, penebalan dinding kelenjar dan kebocoran minyak terjadi yang menimbulkan peradangan dan membuat seseorang mengidap kalazion. Faktor yang Pengaruhi Risiko KalazionSeseorang dapat memiliki risiko yang lebih besar terkena kalazion disebabkan oleh sekresi kelenjar meibom yang lebih tebal dibanding orang normal. Jika kamu pernah mengidap gangguan ini, risiko lebih besar dapat terjadi di masa depan. Selain itu, seseorang dengan gangguan jerawat rosacea, yaitu kelainan pada kelenjar minyak di wajah, memiliki risiko yang besar terhadap kalazion. Faktor risiko yang terakhir adalah seseorang yang mengidap seborrhea memiliki risiko terhadap gangguan pembengkakan pada kelopak mata ini. Lalu, jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gangguan yang menyerang kelopak mata ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah sekali, kamu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari! Baca juga: 5 Hal yang Menyebabkan Munculnya Kalazion Cara Mendiagnosis dan Pengobatan KalazionUmumnya, dokter akan mendiagnosis kalazion dengan cara melihat riwayat medis dari pengidapnya dan melihat benjolan pada kelopak mata tersebut. Cara menentukannya dilakukan dengan pemeriksaan menggunakan senter dan beberapa alat lainnya untuk menentukan benjolan yang terbentuk. Jika sulit untuk dideteksi, dokter mungkin menyarankan biopsi, karena mungkin saja benjolan tersebut terjadi karena tumor. Lalu, sebagian besar orang yang mengidap kalazion dapat diobati dengan menempelkan kompres hangat ke kelopak mata. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah ke daerah yang radang, mendorong drainase pada kelopak mata, serta membantu untuk penyembuhan. Selain itu, kamu juga dapat mengaplikasikan salep setelah mengompres. Apabila kalazion masih terus terjadi dan benjolan yang terjadi lebih besar, pembedahan dapat menjadi prosedur perawatan alternatif. Dokter akan melakukan sayatan kecil pada benjolan tersebut yang sebelumnya diberikan anestesi lokal. Penghilangan dinding kulit penyebab kalazion dapat dilakukan untuk penyembuhan. Setelah itu, kelopak mata kamu tetap dapat berfungsi secara normal. Baca juga: Kenali 6 Gejala Munculnya Kalazion Setelah mengetahui gangguan kalazion yang menyerang kelopak mata, ada baiknya kamu menjaga kesehatan kelopak mata. Cobalah untuk benar-benar membersihkan make-up yang dikenakan seharian. Dengan begitu, niscaya kamu dapat mencegah terjadinya peradangan pada kelopak mata tersebut. Kenapa bawah mata bengkak setelah bangun tidur?Penyebab Mata Bengkak Saat Bangun Tidur
Kondisi ini dapat terjadi karena kulit mengalami penuaan. Ditambah lagi, kulit bagian bawah mata sangatlah tipis. Sehingga, ketika terjadi penambahan usia, maka lemak yang ada di kelopak mata akan turun dan mengendap pada bagian bawah kelopak mata.
Apa Penyebab mata bengkak di bagian bawah?Mata bengkak pada dasarnya disebabkan oleh penumpukan cairan berlebih pada kelopak mata atau jaringan penghubung di sekitar mata. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai macam penyakit, seperti alergi, konjungtivitis, hingga selulitis orbital.
Apa penyebab muka bengkak saat bangun tidur?Menurut Healthline, penyebab wajah bengkak saat bangun tidur antara lain terlalu banyak konsumsi garam saat makan malam, minum banyak alkohol, alergi, perubahan hormon, cara tidur yang tidak tepat, dan lain sebagainya.
Apa yang harus dilakukan jika mata bengkak?Mengompres mata dengan kompres hangat, kurang lebih selama 10 menit dan dilakukan sebanyak 4 sampai 5 kali sehari. Apabila mata bengkak tidak kunjung mereda, segera kunjungi dokter. Biasanya dokter akan menindaklanjutinya dengan menyuntikkan kortikosteroid atau operasi.
|