Apa penyebab ibu hamil gampang masuk angin?

Selama kehamilan, Anda bisa mengalami gastritis atau lebih dikenal dengan masuk angin. Bagaimana cara aman bumil agar bebas masuk angin. (Pexels/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia --

Selama kehamilan, Anda bisa mengalami gastritis atau lebih dikenal dengan masuk angin. Kehilangan nafsu makan hingga tubuh terasa lemas bisa muncul gara-gara masuk angin.

Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ilham Utama Surya menyebut masuk angin bukan penyakit. Hal ini terjadi saat gas terbentuk di dalam lambung.

"Sehingga menyebabkan perut terasa kembung. Biasanya ini disebabkan karena telat makan atau memang sebelumnya sudah punya penyakit gastritis," kata Ilham saat dihubungi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada beberapa gejala khas masuk angin. Gejala-gejala ini juga bisa dialami ibu hamil yang mengalami kondisi tersebut, yakni sebagai berikut:

- Sakit kepala
- Demam
- Mual
- Perut kembung
- Flu seperti batuk dan pilek pada beberapa orang.

Lihat Juga :

Penyebab Diabetes pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Jika Anda sedang hamil dan mengalami masuk angin, sebaiknya segera diobati. Namun bagi ibu hamil mengonsumsi obat-obatan medis mungkin ada kekhawatiran tersendiri. Kekhawatiran ini terutama efeknya untuk janin yang ada di dalam perut.

Tapi jangan khawatir, ada beberapa obat alami yang diyakini bisa meredakan masuk angin. Berikut obat alami masuk angin yang cocok untuk ibu hamil;

1. Air putih

Air putih jadi obat yang cukup ampuh meredakan masuk angin. Air putih menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

Ibu hamil sebaiknya minum 8 hingga 12 gelas air putih setiap hari. Aturan ini juga sesuai dengan rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

2. Bawang putih

Bawang putih memang kaya manfaat. Bahkan diyakini bisa meredakan flu, batuk dan masuk angin.

Tapi perlu diketahui, saat hamil Anda juga tidak boleh konsumsi bawang putih terlalu banyak. Sebab bawang putih dapat menurunkan tingkat penyerapan yodium dan meningkatkan risiko perdarahan

3. Air jahe

Jahe juga ampuh mengatasi masuk angin. Jahe juga memiliki kemampuan meredakan rasa mual yang kerap muncul saat masuk angin menyerang.

Dalam penelitian yang diterbitkan di Nutrition Journal Biomed Central tahun 2014 juga menyebut manfaat jahe baik untuk mengatasi mual saat hamil.

Walau begitu, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe. Sebab jahe jika dikonsumsi terlalu banyak bisa merangsang rahim.

Lihat Juga :

10 Kebiasaan yang Tingkatkan Kualitas Sperma, Kurangi Ngopi

4. Madu

Madu dianggap sebagai obat masuk angin dan sakit flu yang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Mengonsumsi madu selama 2-3 hari yang disertai istirahat cukup diyakini bisa meredakan masuk angin.

5. Buah dan sayuran

Ibu hamil memang disarankan perbanyak makan buah dan sayur. Makanan ini kaya nutrisi dan memiliki kandungan vitamin yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sayur dan buah diyakini mampu meredakan gejala masuk angin.

Masuk angin saat hamil tidak akan memberikan dampak apa pun pada janin. Namun bagi Bunda, tentu bisa membuat kondisinya sangat tidak nyaman.

Berikut ini penjelasan penyebab dan cara mengatasi masuk angin pada ibu hamil, lengkap dengan daftar obat masuk angin yang aman dan mudah ditemui di sekitar Bunda.

Artikel terkait: 6 Keluhan yang Kerap Dirasakan Ibu Hamil 2 Bulan, Bunda Mengalaminya Juga?

Table of Contents

Apa Itu Masuk Angin?

Istilah penyakit untuk ‘masuk angin’ tidak dikenal di beberapa negara. Bisa dikatakan, istilah ini hanya berlaku bagi masyarakat Indonesia. Masuk angin biasanya digunakan untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan atau meriang. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pilek –istilah yang lebih umum di luar negeri– rata-rata dialami orang dewasa 2 hingga 3 kali dalam setahun.

Risiko terkena pilek saat hamil bisa lebih tinggi lagi karena saat itu sistem kekebalan tubuh ibu memang berkurang. Meski demikian, menurut March of Dimes, masuk angin tidak akan membahayakan janin yang sedang berkembang, dan ibu hamil biasanya akan pulih dalam waktu sekitar satu minggu.

Selain pilek, ibu juga berpotensi terkena infeksi yang lebih serius, seperti flu, selama hamil. Untuk itulah, ibu hamil harus tahu langkah-langkah pencegahan penyakit ini selama kehamilan.

Penyebab Masuk Angin Saat Hamil

Sumber: Freepik

Menurut dr. Reni Utari dari SehatQ, masuk angin saat hamil bisa disebabkan beberapa hal. Antara lain:

1. Perubahan Hormon Kehamilan

Salah satu hormon yang berpengaruh kala hamil yaitu HCG (human chorionic gonadotropin). Saat pembuahan berhasil terjadi, plasenta sebenarnya mulai terbentuk dan memproduksi hormon ini. Semakin tinggi kadar hormon tersebut maka rasa mual akan semakin parah.

Biasanya, Bunda akan merasakan hal ini saat usia kehamilan memasuki 10 sampai 12 minggu. Setelahnya kadar hormon akan menurun dan stabil hingga persalinan.

2. Lonjakan Hormon Estrogen

Lonjakan hormon estrogen sebagai penyebab lain masuk angin pada ibu hamil. Selama kehamilan, wanita akan menghasilkan lebih banyak hormon estrogen dan mencapai puncaknya saat trimester akhir kehamilan.

Peningkatan hormon inilah yang membuat Bunda merasakan mual dan muntah yang kerap menyiksa.

3. Kadar Progesteron Meningkat

Lagi-lagi, hormon memainkan peranan penting yang berkontribusi menyebabkan Bunda masuk angin saat hamil. Kenaikan hormon mengakibatkan ligamen dan sendir di seluruh tubuh menjadi longgar.

Kadar hormon ini juga membuat tubuh kian membesar, misalnya ureter. Ureter adalah anggota tubuh yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.

Perlu diketahui bahwa progesteron memiliki peran vital dalam membentuk rahim yang akan menjadi tempat berlindung bayi selama sembilan bulan lamanya.

Masuk angin saat hamil muda akan lebih mungkin terjadi pada kehamilan pertama kali, wanita yang menggunakan alat kontrasepsi dengan estrogen di dalamnya, hamil bayi kembar atau ibu yang menderita obesitas.

Gejala Masuk Angin Saat Hamil

Sumber: Freepik

Masuk angin biasanya dimulai dengan sakit atau gatal di area tenggorokan yang berlangsung selama satu atau dua hari. Setelah itu diikuti dengan munculnya gejala lain secara bertahap.

Berikut ini beberapa gejala pilek yang biasa dirasakan ibu hamil, melansir laman What to Expect:

  • Pilek, lalu hidung tersumbat.
  • Bersin.
  • Kelelahan ringan.
  • Batuk kering, terutama menjelang akhir pilek, yang dapat berlanjut selama seminggu atau lebih setelah gejala lain mereda.
  • Demam ringan biasanya di bawah 100 derajat Fahrenheit (atau sekitar 37,7 derajat celsius).

Gejala pilek umumnya berlangsung 10 hingga 14 hari. Namun, jika gejala-gejala di atas bertahan lebih dari itu atau bahkan semakin memburuk, ada baiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter. 

Dokter akan memastikan kalau-kalau gejala yang Bunda alami tidak berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius, seperti COVID-19 atau flu.

Artikel terkait: 9 Keluhan Tersering Kala Hamil 3 Bulan, Bunda Pernah Merasakannya?

Obat Masuk Angin

Umumnya orang mengobati masuk angin cukup dengan banyak istirahat dan minum air putih hangat -terutama jika penderitanya sedang hamil agar tidak membahayakan janin. Bila Bunda ingin mengonsumsi obat-obatan, ada baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. 

Obat Pereda Nyeri

Beberapa obat tidak aman digunakan selama kehamilan. Namun selama kehamilan, ada beberapa kondisi kesehatan di mana Anda butuh bantuan obat.

Berikut ini beberapa obat-obatan umum dan informasi tentang penggunaannya yang aman Bunda konsumsi selama kehamilan menurut Pregnancy Birth Baby.

  • Parasetamol atau acetaminophen dianggap aman pada semua tahap kehamilan.
  • Ibuprofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya tidak boleh digunakan selama kehamilan, kecuali jika dokter Anda meresepkannya.

Penelitian menunjukkan bahwa acetaminophen adalah obat penghilang rasa sakit yang paling aman untuk digunakan selama kehamilan –dengan rekomendasi penggunaan dosis efektif terendah untuk waktu terpendek.

Sebuah artikel yang diterbitkan di American Family Physician (AFP) melaporkan acetaminophen aman untuk digunakan di semua trimester.

Cerita mitra kami

Tips Kehamilan

Hindari 6 Hal Ini untuk Mencegah Bayi Lahir Cacat, Bumil Wajib Tahu!

Tips Kehamilan

Berikut 4 Mitos Ibu Hamil Seputar Jenis Kelamin Bayi, Mana yang Benar ya?

Tips Kehamilan

6 Ide Kado untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat, Bunda Pasti Suka!

Tips Kehamilan

Ini Perbedaan Stretch Mark Putih & Merah, Cek di Sini Yuk!

Berbeda dengan NSAID yang dapat membawa risiko. Para ahli menyarankan agar ibu hamil menghindari aspirin selama kehamilan (kecuali untuk penggunaan khusus) serta menghindari naproxen dan ibuprofen selama trimester ketiga.

Food and Drug Administration mencatat bahwa resep NSAID dapat meningkatkan risiko keguguran selama paruh pertama kehamilan dan bahwa resep opioid dapat meningkatkan risiko kelainan kelahiran saat dikonsumsi pada trimester pertama.

Obat Batuk dan Pilek

Sering kali masuk angin pada ibu hamil disertai dengan batuk dan atau pilek. Untuk mengatasinya Bunda bisa mengonsumsi obat-obatan ini: 

  • Beberapa obat batuk aman selama kehamilan, tetapi tidak semua jenis. Jika Anda sedang hamil dan merasa sangat tidak enak badan dengan gejala pilek, mintalah saran dari dokter atau apoteker Anda.
  • Semprotan hidung saline aman digunakan selama kehamilan. Semprotan hidung dekongestan (digunakan untuk meredakan hidung tersumbat) juga umumnya aman digunakan selama kehamilan.
  • Obat dekongestan oral, seperti pseudoefedrin dan fenilefrin tidak dianjurkan selama kehamilan.

Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memutuskan mengonsumsi suatu jenis obat yang tanpa resep atau homeopati. 

Perawatan di Rumah

Ketika Anda sedang masuk angin saat hamil, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah:

  • Banyak beristirahat. Istirahat saat sakit penting untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk fokus pada pemulihan.
  • Banyak mengonsumsi cairan. Minum banyak air putih dapat membantu pulih lebih cepat dari pilek. Jus dan smoothies juga bisa memberikan asupan nutrisi saat sedang tidak nafsu makan.
  • Berkumur dengan air garam hangat jika sedang sakit tenggorokan atau batuk.
  • Berbaring dengan kepala ditinggikan dapat membantu pernapasan dan sesak.
  • Gunakan pelembap ruangan untuk membantu membersihkan hidung tersumbat dan memicu batuk produktif.
  • Mengaplikasikan kompres hangat ke kepala, sinus, dan bahu dapat membantu mengurangi rasa sakit dan hidung tersumbat.

Kapan Harus ke Dokter?

Sumber: Freepik

Faktanya, masuk angin kala hamil merupakan hal umum dan normal terjadi. Apalagi, saat hamil tubuh senantiasa menyesuaikan diri dengan kadar hormon yang cenderung tidak stabil. Namun, jangan segan menghubungi dokter kandungan kala Anda menunjukkan ciri berikut:

  • Munculnya gejala dehidrasi, misalnya urine berwarna lebih gelap dan pekat serta frekuensi buang air kecil menurun. Seseorang yang dehidrasi juga akan merasakan mulut lebih kering dibanding biasanya.
  • Tidak bisa mengonsumsi makanan bahkan cairan lebih dari 12 jam.
  • Penurunan berat badan secara drastis.
  • Demam dengan suhu di atas 38°C.
  • Nyeri hebat di bagian perut.
  • Muntah terus-menerus.
  • Badan terasa lemas.

Artikel terkait: 10 Keluhan Ibu Hamil 5 Bulan yang Sering Terjadi, Bunda Mengalaminya?

Cara Mengatasi Masuk Angin pada Ibu Hamil

Sumber: Freepik

Masuk angin saat hamil tentunya sangat mengganggu dan menimbulkan rasa tak nyaman kala beraktivitas. Lakukan langkah berikut, yuk, Bun, untuk mencegah dan mengatasinya:

  • Makanlah dalam porsi kecil saja, tetapi sering agar kecukupan nutrisi tetap terjaga.
  • Sediakan camilan. Makanlah camilah setiap dua hingga tiga jam sekali dibandingkan tiga kali makan besar untuk menghindari mual.
  • Hindari makanan yang sulit dicerna, misalnya makanan tinggi lemak, makanan pedas dan makanan berminyak.
  • Beristirahat yang cukup penting untuk dilakukan.
  • Konsumsi air putih untuk menjaga tubuh terkena dehidrasi.
  • Sarapan makanan kering seperti sereal, biskuit atau roti bakar jika mual menyerang di pagi hari.
  • Minum air jahe dan bawalah permen jahe saat bepergian untuk mengurangi rasa mual.
  • Minum jus buah yang bening misalnya jus apel untuk menjaga mulut tetap nyaman.
  • Untuk sementara hindari dulu aroma tertentu yang memicu mual.

Bila masuk angin saat hamil berlangsung lama atau sering, periksakanlah diri Anda ke dokter. 

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

What to do if you catch a cold when pregnant

Cold and flu during pregnancy and breastfeeding
www.pregnancybirthbaby.org.au/cold-and-flu-during-pregnancy

How to Treat a Cold or Flu When You’re Pregnant
www.healthline.com/health/cold-flu/treating-during-pregnancy

Colds During Pregnancy
www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/colds-during-pregnancy/

Baca juga:

Sakit Pinggang Saat Hamil, Ini Penyebab dan Beragam Cara Mengatasinya

Kenapa Telapak Tangan Sering Terasa Panas Saat Hamil?

Kram Perut Saat Hamil, Kapan Ibu Harus Konsultasi kepada Dokter?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Kenapa ibu hamil sering terasa seperti masuk angin?

Kenapa ibu hamil rentan masuk angin? Secara umum, penyebab masuk angin pada ibu hamil adalah peningkatan hormon progesteron yang meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat gerak usus. Hal ini menyebabkan pencernaan menjadi terhambat sehingga gas menumpuk terlalu banyak dalam perut.

Apakah ibu hamil masuk angin mempengaruhi janin?

Jika Bunda mengalami gejala seperti di atas, bagaimana mengantisipasinya? Tenang Bunda, masuk angin pada masa kehamilan tidak lantas mengganggu keberadaan dan kesehatan Janin di rahim Bunda. Agar Bunda tidak panik, yuk cari tahu apa yang sebaiknya Bunda lakukan ketika masuk angin saat hamil di halaman selanjutnya.

Kenapa ibu hamil sering merasa tidak enak badan?

Meriang, tidak enak badan Hal ini terjadi akibat perubahan hormonal selama hamil. Perubahan hormonal ini menimbulkan peningkatan jumlah aliran darah di permukaan kulit sehingga menimbulkan sensasi meriang. Tidak ada penanganan khusus untuk keluhan ini.